Sabtu, 16 November 2013

Deskripsi dan Klasifikasi Keong Mas (Pomacea canaliculata) dan Kerang Dara (Anadara granosa)

Deskripsi dan Klasifikasi Keong Mas (Pomacea canaliculata)


Keong mas merupakan salah satu masalah utama dalam produksi padi.  Keong mas memiliki morfologi yang sama dengan keong sawah.  Cangkang berbentuk bulat mengerut, berwarna kuning keemasan, berdiameter 1,2-1,9 cm, tinggi 2,2-3,6 cm, dan berat 4,2-15,8 g. keong mas berkembang biak secara ovipar dan menghasilkan telur. Seekor keong mas betina mampu bertelur 500 butir dalam seminggu dengan masa perkembang biakkan selama 3-4 tahun. Keong mas betelur pada pagi dan sore hari, telur akan menetas dalam waktu 7-14 hari dan hari ke-60 keong telah menjadi dewasa dan dapat berkembang biak (Ruslan dan Harianto 2009). Klasifikasi Keong mas menurut Saanin (1984) adalah sebagai berikut.
Kingdom         : Animalia
Filum               : Moluska
Kelas               : Gastropoda
Ordo                : Mesogastropoda
Famili              : Ampullariidae
Genus              : Pomacea
Spesies            : Pomacea canaliculata


Keong Mas (Pomacea canaliculata) dapat bermanfaat untuk meningkatkan kecerdasan, meningkatkan libido, dan obat liver. Keong mas mengandung asam omega 3, 6 dan 9. Hasil uji proksimat, kandungan protein pada keong mas 57,76 %. Kandungan protein yang tinggi dapat digunakan sebagai pakan belut karena belut merupakan hewan karnivora sehingga membutuhkan pakan dengan kadar protein yang tinggi. Selain banyak mengandung protein, hewan dari keluarga moluska ini juga kaya akan kalsium. Penggunaan keong mas untuk pakan itik terbukti mampu menaikkan hasil telur hingga 80 %. Pemberian pakan sekitar 4,5 % tepung keong mas pada sapi potong juga memberikan hasil pertumbuhan yang baik dan tingkat keuntungan paling tinggi dibandingkan pemberian pakan lain. Sebagai pakan ikan, penggantian kandungan tepung ikan menjadi tepung keong mas sebanyak 25 hingga 75 % memberikan pengaruh cukup baik terhadap laju pertumbuhan harian individu, efisiensi pakan, retensi protein, dan retensi lemak (Ruslan dan Harianto 2009)

 
Deskripsi dan Klasifikasi Kerang Dara (Anadara granosa)

            Kerang dara (Anadara granosa) merupakan kelas bivalva famili Archidae dan genus Anadara. Bentuknya bulat kipas, agak lonjong, mempunyai dua belahan yang sama (simetris), kerang ini memiliki garis palial pada cangkang sebelah dalam lengkap dan garis palial bagian luar beralur. Bagian dalam halus dengan warna putih mengkilat. Warna dasar kerang dara yaitu putih kemerahan (merah darah), bagian daging berrwarna merah dan ukuran lebar cagkang dapat mencapai 4 cm (Umbara dan suseno 2006). Klasifikasi kerang darah menurut Boom (1985) adalah sebagai berikut:
Filum               : Mollusca
Kelas               : Bivalva
Ordo                : Arcoida
Famili              : Arcidae
Sub Famili       : Anadarinae
Genus              : Anadara
Spesies            : Anadara granosa


Kerang darah (Anadara granosa) termasuk kedalam hewan lunak yang hidup pada perairan berlumpur, hidupnya dengan cara membenamkan diri didalam lumpur berpasir didaerah pasang surut. Biota ini mampu mengakumulasikan timbal sehingga dapat dimanfaatkan sebagai indikator pencemaran ( Nurdin et.al  2006). Kerang darah memiliki fungsi ekologi yang sama dengan kerang hijau. Namun, laju pertumbuhan kerang darah relatif lebih lambat dibanding kerang hijau yaitu 0,098 mm/hari. Kerang darah memerlukan waktu sekitar 6 bulan untuk mencapai tubuh yang berdiameter 4-5 mm.
Kerang darah memijah sepanjang tahun dengan puncaknya terjadi pada bulan Agustus/September. hewan ini termasuk hewan berumah dua. Kematangan gonad terjadi pada saat kerang darah mencapai ukuran panjang 18-20mm dan berumur kurang dari satu tahun. Kerang dara merupakan salah satu jenis kerang yang mempunyai nilai ekonomis penting.  Kerang darah mempunyai rasa yang gurih karena mengandung lemak  dan kadar protein yang tinggi. Namun, Pemanfaatan kerang saat ini masih terbatas. Pengolahan kerang dara dilakukan dengan cara  pengawetkan, penggaraman dan pengeringan. Pengawetan tersebut bertujuan untuk menghambat dan mencegah terjadinya kerusakan/mempertahankan mutu, menghindari terjadinya keracunan dan mempermudah penanganan serta penyimpanan.
  Komposisi kimia kerang darah (Anadara granosa)  berdasarkan hasil uji proksimat antara lain kadar air 83%, kadar  lemak 0.91%, kadar  protein 10.33% dan kadar abu 1.84%. Kerang darah yang telah dewasa dan berdiameter 4 cm dapat memberikan sumbangan energi sebesar 59 kalori serat mengandung 8 gram protein, 1,1 gram lemak, 3,6 gram karbohidrat, 133mg kalsium, 170 mg phosfor, 300 SI vitamin A dan 0,01 mg vitamin B1 (Rasidi et.al 2007). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar